3 Rahasia Cara Kerja Para Miliarder!

Miliarder

 

Pernahkah Anda berhenti sejenak dan mengamati orang-orang super sukses di dunia, para miliarder seperti Elon Musk, Jeff Bezos, atau Warren Buffett, dan berpikir, "Apa yang mereka lakukan secara berbeda?"

Kita sering terjebak dalam rutinitas kerja keras 9-ke-5 (atau seringkali lebih lama), merasa sudah memberikan segalanya, namun rasanya 'jarum' kesuksesan finansial kita tidak bergerak secepat yang kita inginkan. Di usia matang seperti 35, 40, atau bahkan 50 tahun, kita mungkin berpikir: "Apakah ini sudah puncaknya?"

Jawabannya, Belum tentu.

Perbedaan terbesar seringkali tidak terletak pada seberapa keras mereka bekerja, tetapi bagaimana mereka bekerja. Ini adalah tentang sistem, pola pikir, dan prioritas. Kabar baiknya, cara kerja para miliarder bukanlah rahasia sihir yang tersembunyi. Itu adalah serangkaian prinsip dan strategi yang bisa dipelajari, ditiru, dan disesuaikan dengan kehidupan Anda.

Artikel ini tidak akan membahas soal "cara cepat kaya". Artikel ini akan membongkar sistem operasi, software yang berjalan di benak mereka, yang memungkinkan mereka mencapai hasil luar biasa. Saatnya kita berhenti bekerja keras secara membabi buta, dan mulai bekerja cerdas. Saatnya untuk benar-benar meningkatkan level Anda.

1 .Mengadopsi Pola Pikir Miliarder

Segala sesuatu yang besar selalu dimulai dari dalam yaitu dari cara kita berpikir. Kita tidak bisa membangun gedung pencakar langit dengan fondasi rumah sederhana. Begitu pula, kita tidak bisa membangun kekayaan luar biasa dengan mentalitas rata-rata. Inilah fondasi utama dari cara kerja para miliarder: pola pikir miliarder.

Bagi banyak dari kita di rentang usia 40 tahun keatas, kita mungkin sudah memiliki "program" yang tertanam kuat. Kita diajari untuk "cari aman", "jangan ambil risiko", atau "bekerja keras untuk gaji tetap".

Pola pikir miliarder membalikkan itu semua.

  1. Mereka Bukan 'Korban', Mereka adalah 'Pencipta'

Orang dengan mentalitas rata-rata sering melihat dunia sebagai sesuatu yang terjadi pada mereka. Ekonomi sedang sulit, atasan tidak adil, pesaing curang. Sebaliknya, pola pikir miliarder adalah pola pikir kepemilikan penuh (Extreme Ownership). Mereka melihat tantangan bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai teka-teki yang harus dipecahkan. Mereka tidak menyalahkan keadaan dan mereka menciptakan keadaan.

  1. Fokus pada Peluang, Bukan Hambatan

Di mana kebanyakan orang melihat masalah, miliarder melihat peluang bisnis. Pandemi datang, banyak yang panik. Seorang miliarder berpikir: "Kebutuhan apa yang sekarang muncul yang bisa saya penuhi?" Ini adalah inti dari pola pikir miliarder: selalu mencari celah di mana mereka bisa memberikan nilai.

  1. Menerima Kegagalan sebagai Data

Ini mungkin yang paling sulit bagi kita yang sudah "mapan". Kita takut gagal karena takut kehilangan muka atau kenyamanan. Bagi para miliarder, kegagalan adalah biaya kuliah. Itu adalah data.

Seperti yang dijelaskan oleh Carol S. Dweck dalam bukunya yang fundamental, Mindset: The New Psychology of Success (2006), orang dengan growth mindset (pola pikir bertumbuh) percaya bahwa kemampuan dasar mereka dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras. Dweck (2006, hlm. 7) menulis, "Pola pikir ini menciptakan kecintaan untuk belajar dan ketahanan yang penting untuk pencapaian besar." Para miliarder adalah contoh nyata dari growth mindset ini. Mereka tidak terobsesi untuk terlihat pintar; mereka terobsesi untuk menjadi lebih pintar.

  1. Produktivitas yang Ekstrem

Banyak orang salah kaprah. Mereka pikir para miliarder bekerja 24 jam sehari. Memang, mereka bekerja keras. Tapi yang lebih penting, mereka bekerja strategis. Cara kerja para miliarder sangat bergantung pada satu hal yaitu leverage (daya ungkit).

Mereka tahu bahwa waktu adalah aset paling berharga yang tidak bisa dibeli kembali. Oleh karena itu, strategi sukses mereka berpusat pada optimalisasi waktu dan tenaga.

  1. Kekuatan "Deep Work"

Kita hidup di dunia yang penuh distraksi. Notifikasi media sosial, email yang tak ada habisnya, dan rapat-rapat yang tidak perlu. Miliarder melindungi fokus mereka dengan cara yang ekstrem.

Cal Newport, dalam bukunya Deep Work: Rules for Focused Success in a Distracted World (2016), mendefinisikan ini sebagai kemampuan untuk fokus tanpa gangguan pada tugas yang menuntut secara kognitif. Newport (2016, hlm. 6) menyatakan bahwa "Kemampuan untuk melakukan deep work menjadi semakin langka sekaligus semakin berharga di zaman kita."

Daripada bekerja 12 jam dengan fokus terbagi, cara kerja para miliarder adalah bekerja 4 jam dalam mode deep work penuh. Mereka mematikan notifikasi, mengunci diri di ruangan, dan fokus hanya pada satu tugas yang paling penting, tugas yang jika diselesaikan, akan memberikan dampak terbesar. Inilah cara meningkatkan produktivitas yang sesungguhnya.

  1. Prinsip Pareto 80/20

Miliarder terobsesi dengan aturan 80/20: 80% hasil Anda berasal dari 20% usaha Anda.

Setiap pagi, mereka tidak bertanya, "Apa yang harus saya lakukan hari ini?" Mereka bertanya, "Apa satu hal yang harus saya lakukan hari ini yang akan membuat semua hal lain menjadi lebih mudah atau tidak perlu?"

Mereka mengidentifikasi 20% aktivitas (misalnya: negosiasi kesepakatan besar, merancang sistem baru, merekrut talenta kunci) yang menghasilkan 80% pendapatan. Ini adalah strategi sukses inti mereka. Mereka tanpa ampun mendelegasikan atau mengeliminasi 80% tugas sisanya (pekerjaan admin, email rutin, dll.)

  1. Berpikir "Siapa", Bukan "Bagaimana"

Saat kita menghadapi tantangan baru, naluri pertama kita adalah bertanya, "Bagaimana saya bisa melakukan ini?" Naluri miliarder bertanya, "Siapa yang bisa melakukan ini untuk saya?"

Ini adalah bentuk leverage tertinggi. Mereka tidak mencoba mempelajari setiap keterampilan. Mereka menggunakan sumber daya mereka untuk mempekerjakan orang yang sudah ahli. Strategi sukses mereka adalah membangun tim yang hebat, bukan menjadi orang yang hebat dalam segala hal.

  1. Menguasai Kecerdasan Finansial

Inilah perbedaan paling mencolok. Kebanyakan orang bekerja untuk uang. Bagi miliarder, uang bekerja untuk mereka. Ini bukan hanya soal menabung atau berhemat. Ini adalah tentang kecerdasan finansial.

Cara kerja para miliarder dalam mengelola uang sangat berbeda.

  1. Memahami Aset vs. Liabilitas

Orang biasa membeli liabilitas (hal-hal yang mengeluarkan uang dari kantong, seperti mobil mewah dengan cicilan, gadget terbaru) untuk terlihat kaya. Miliarder menggunakan uang mereka untuk membeli aset (hal-hal yang memasukkan uang ke kantong, seperti bisnis, properti yang disewakan, saham, obligasi).

Mereka menunda kepuasan. Mereka membeli aset terlebih dahulu, lalu membiarkan arus kas dari aset itulah yang membelikan mereka kemewahan. Ini adalah pilar utama kecerdasan finansial.

  1. Leverage Utang (Secara Cerdas)

Bagi kita, utang itu menakutkan. Bagi miliarder, ada "utang baik" dan "utang buruk". Utang buruk adalah utang konsumtif (kartu kredit untuk liburan). Utang baik adalah utang produktif (mengambil pinjaman untuk membeli bisnis lain atau properti yang akan menghasilkan lebih banyak uang daripada bunga pinjaman).

Menggunakan uang orang lain (bank) untuk membangun kekayaan adalah strategi sukses finansial tingkat lanjut.

  1. Diversifikasi Pendapatan Aktif dan Pasif

Seorang miliarder tidak pernah bergantung pada satu sumber pendapatan. Kecerdasan finansial menuntut mereka untuk membangun berbagai aliran pendapatan. Mereka memiliki pendapatan aktif (dari bisnis utama mereka) dan beberapa aliran pendapatan pasif (dari investasi, royalti, sewa properti).

Jika satu aliran terganggu, 4 aliran lainnya tetap berjalan. Inilah cara mereka tidur nyenyak di malam hari, bahkan saat ekonomi sedang bergejolak.

Anda Sudah Tahu "Apa", Tapi Bagaimana "Caranya"?

Membaca artikel ini mungkin membuat Anda mengangguk-angguk setuju. Anda sekarang tahu apa yang membedakan cara kerja para miliarder. Anda tahu pentingnya pola pikir miliarder, Anda paham perlunya strategi sukses dalam produktivitas, dan Anda sadar vitalnya kecerdasan finansial.

Tapi inilah kenyataannya, “Mengetahui dan Melakukan adalah dua hal yang sangat berbeda”

Berapa banyak buku pengembangan diri yang sudah Anda baca? Berapa banyak seminar yang Anda ikuti? Namun, seberapa banyak yang benar-benar Anda terapkan secara konsisten?

Di sinilah letak masalah kebanyakan profesional di usia 35-55 tahun. Kita terlalu sibuk dengan "putaran" harian sehingga kita tidak punya waktu atau energi untuk merombak sistem operasi kita sendirian.

Anda tidak perlu melakukannya sendirian.

Jika Anda serius ingin berhenti berputar di tempat yang sama dan benar-benar ingin mengadopsi cara kerja para miliarder ini ke dalam hidup dan bisnis Anda, Anda perlu seorang pembimbing. Seorang mentor yang tidak hanya memberi Anda teori, tetapi mendampingi Anda dalam penerapannya.

Tingkatkan Kualitas Anda Bersama Coach David Setiadi

Kami mengundang Anda untuk mengambil langkah nyata. Coach David Setiadi telah mendedikasikan karirnya untuk membantu para profesional, eksekutif, dan pemilik bisnis (khususnya di rentang usia 35 tahun ke atas) untuk melakukan transformasi mental dan strategis.

Pelatihan bersama Coach David Setiadi bukanlah seminar motivasi biasa. Ini adalah program pendampingan intensif yang dirancang untuk membongkar "program" lama Anda dan menggantinya dengan sistem operasi baru.

Bayangkan dan rasakan dengan mengikuti pelatihan Coach David Setiadi, Anda akan mendapat:

  1. Blueprint Pola Pikir Miliarder yang Teruji: Anda tidak hanya akan belajar teori growth mindset. Anda akan dibimbing untuk mempraktikkan cara pandang baru dalam menghadapi masalah bisnis dan pribadi Anda saat ini juga.
  2. Strategi Sukses yang Dipersonalisasi: Coach David akan membantu Anda membedah rutinitas harian Anda. Anda akan menemukan di mana letak "kebocoran" waktu Anda dan bagaimana menerapkan prinsip 80/20 dan Deep Work secara spesifik di pekerjaan Anda.
  3. Akselerasi Kecerdasan Finansial: Anda akan belajar memetakan kesehatan finansial Anda dan membangun rencana nyata untuk beralih dari "bekerja untuk uang" menjadi "uang bekerja untuk Anda". Ini adalah langkah praktis untuk membangun aset.
  4. Sistem Meningkatkan Produktivitas yang Berkelanjutan: Lupakan burnout. Anda akan dibimbing untuk membangun sistem kerja yang efisien, belajar mendelegasikan dengan benar, dan fokus hanya pada hal-hal yang memberi dampak terbesar.

Jangan biarkan 10 atau 20 tahun ke depan berlalu begitu saja dengan hasil yang sama. Mengadopsi cara kerja para miliarder membutuhkan bimbingan. Ambil langkah pertama untuk menginstal software kesuksesan baru dalam diri Anda. Bergabunglah bersama Coach David Setiadi dan rasakan perubahannya!

Kesimpulan

Perjalanan menjadi seorang miliarder bukanlah tentang mendapatkan undian. Itu adalah tentang proses yang disengaja.

Dimulai dengan mengadopsi pola pikir miliarder yang tangguh dan berorientasi pada pertumbuhan. Dilanjutkan dengan menerapkan strategi sukses yang kejam dalam memprioritaskan fokus dan meningkatkan produktivitas. Dan akhirnya, ditopang oleh penguasaan kecerdasan finansial untuk membangun kekayaan secara sistematis.

Anda sudah memiliki pengalaman dan kebijaksanaan dari usia Anda saat ini. Sekarang, yang Anda butuhkan hanyalah sistem operasi yang tepat untuk melipatgandakan hasil dari pengalaman tersebut. Tingkatkan level Anda, mulai hari ini.

Phone/WA/SMS : +61 406 722 666